Jumat, 01 Februari 2013

Yang Dibunuh dan yang Terbunuh di Neraka

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إِذَا أَشَارَ اَلرَّجُلُ عَلَى أَخِيْهِ بِالسِّلَاحِ فَهُمَا عَلَى حَرْفِ جَهَنَّمِ فَإِذَا قَتَلَهُ وَقَعَا فِيْهَا جَمِيْعًا- النسائي

Artinya: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,”Jika seseorang laki-laki menghunuskan senjata kepada saudaranya, maka keduanya berada di bibir neraka. Dan jika ia membunuhnya maka keduanya jatuh ke dalamnya.” (Riwayat An Nasa’i dishahihkan oleh Al Hafidz As Suyuthi)


Hadits di atas merupakan peringatan bagi umat Islam agar tidak membunuh saudaranya yang darahnya dilindungi oleh syariat.

Dari hadits di atas, Imam Al Munawi menjelaskan bahwa orang yang terbunuh juga masuk neraka karena ia juga berazam membunuh saudaranya. Jika dilogika seperti ini, apabila terdapat dua orang yang sedang bermusuhan/ berkelahi. Pasti mereka akan saling berusaha melindungi diri masing-masing.Nah, perlindungan diri ini dengan cara apa lagi kalau tidak dengan mengalahkan lawan yang dilawan/ dimusuhinya tadi. Jadi dapat disimpulakan bahwa hadits tersebut diperuntukkan atau dimaksudkan kepada kaum muslimin yang tengah bermusuhan, tidak ada pengecualian untuk alasan apapun.

Dari hadits di atas para ulama juga mengambil kesimpulan bahwa barang siapa berniat untuk melaksanakan maksiyat kemudian ia terus-menerus dalam niatnya itu, maka ia telah berdosa meski tidak sampai melakukannya. (Faidh Al Qadir, 1/362)

Jika demikian maka hendaklah sesama Muslim menghindari permusuhan dengan saudaranya yang lain, apalagi sampai berniat menghilangkan nyawa Muslim yang lain karena hal yang demikian menghantarkan pelakunya ke neraka, baik yang "membunuh" maupun yang "terbunuh". Jika kita merasa bahwa kita sebagai seorang muslim yang dibesarkan oleh cinta Allah, Al Qur'an, dan Al Hadits tentu kita akan berfikir seribu kali untuk berrmusuhan dengan saudara muslim kita. Bukankah Islam itu Rohmatallil'alamin?? Bukankah Rosululloh dahwah menyebarkan pemahaman tentang islam dengan ajakan yang tidak menjajah kaum manapun?? atau kita pernah mendengar cerita bahwa Rosululloh menyebarkan Islam dengan berperang, intimidasi, dan penjajahan??
 
Maka suatu hal yang aneh jika ada seorang yang mengatasnamakan Islam untuk melakukan perilaku anarki, dimana telah kita ketahui bahwa tak satupun ayat di Al Qur'an mengajarkan tentang sikap anarki terhadap kaum non Islam yang tak pernah memusuhi kita. Kita menjadi muslin yang tegas itu harus, menjadi muslim yang selalu gigih berjuang demi Islam juga telah pasti. Namun jangan sampai salah paham tentang hal ini. Orang bijak menggunakan otak untuk bertindak, tidak menggunakan dalil yang ditelan secara mentah sebagai tameng. 

Jika tidak diperhatikan, hal ini dapat membuat citra Islam menjadi tidak karuan di mata publik. Islam radikal, Islam teroris, Islam represif, hobinya perang saudara karena dalil, dll. Mari kita perbaiki citra Islam menjadi Islam yang sebenarnya. Islam yang menyayangi siapapun, baik sesama Muslim maupun non Muslim. Serta memerangi segala jenis sikap merusak. Semoga tulisan ini bermanfaat...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar